Selasa, 24 Juni 2014

Bangga Menjadi Indonesia


Juli Arianto      

10207613/ 2EA07

Sebagai warga negara Indonesia, sudah seharusnya kita mencintai dan menghargai apa yang kita miliki di negara ini. Namun terkadang semakin derasnya gaya hidup yang masuk mengubah segala cerminan bangsa kita sebagai Indonesia yang dikenal dengan budaya ketimurannya yg sopan. Akan tetapi kita harus bangga menjadi orang Indonesia karena banyak hal yang tidak dimiliki oleh negara lain. Contohnya sebagai berikut :

1)      Budaya

Budaya Indonesia sangat kaya dan menarik perhatian dunia internasional. Tari kecak dari Bali sangat terkenal sampai ke manca negara. Gamelan, alat musik asli Indonesia sangat terkenal di dunia. Bahkan banyak orang asing yang sangat antusias dan senang belajar gamelan, angklung maupun tarian daerah asal Indonesia. Kalau mereka saja suka, mengapa kita harus malu? 

2)      Batik
Batik menjadi salah satu kebanggaan orang Indonesia. Sejak diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO, masyarakat Indonesia mengistimewakan batik dengan menjadikannya sebagai Hari Batik setiap tanggl 2 Oktober.


3)      Bahasa

Bahasa adalah identitas sebuah bangsa. Saat kita pergi ke luar negeri misalnya, bahasa yang digunakan sudah pasti berbeda. Tapi pernahkah kita berpikir, dengan ribuan pulau yang ada di Indonesia dengan beragam suku serta ras yang ada di sana, tetap bahasa pemersatunya adalah bahasa Indonesia.

4)      Kuliner

Siapa yang tidak suka dengan rendang? Masakan tradisional asal Minangkabau ini hanya bisa ditemukan di Indonesia. Bahkan rendang pun sekarang diakui keberadaannya di dunia. Kuliner lain yang tak kalah enaknya dan dapat ditemukan di Indonesia adalah gado-gado dan rujak.




 

Meskipun negara kita dirundung masalah, ini tetap negara kita tempat kita hidup dan mungkin tempat dimana kita dikuburkan nanti. seburuk-buruknya pemerintahan saat ini, tetaplah ini negara kita. Indonesia tidak bersalah, yang salah adalah orang-orang berkuasa yang mengurus negara ini. tetapi jangan pula hanya mencaci maki mereka yang tidak becus mengurus negara. tetapi lakukanlah sesuatu untuk Indonesia. jadi tetaplah jaga cinta untuk indonesia.

Lambang Bunga Daerah Bengkulu

Juli Arianto      

10207613/ 2EA07
Lambang Daerah Provinsi Bengkulu berbentuk tameng. Ditengah-tengah terdapat tameng kecil yang di dalamnya berisikan setangkai padi dan setangkai kopi bersama daunnya. Sedangkan ditengah-tengahnya terdapat bunga Rafllesia, rudus, cerana dan bintang besar. Sebuah pita dengan bertuliskan : "BENGKULU". Makna Warna di dalam Lambang sebagai berikut:
· Hijau : Kesuburan,
· Biru : Kemakmuran,
· Merah : Dinamika Kegembiraan,
· Ungu : Ketenangan kedamaian,
· Kuning : Kejayaan.
  • Warna hijau di atas tameng mencerminkan daerah pegunungan Bukit Barisan dengan tanahnya yang subur sebagai batas tanah daerah Provinsi Bengkulu sebelah Timur,
  • Warna biru berombak dengan 18 (delapan belas) gelombang berarti Laut dengan sumber kekayaan sebagai batas daerah Propinsi Bengkulu sebelah Barat.
  • Dalam tameng kecil di sebelah kiri terdapat setangkai padi yang berwarna kuning.
  • Buah padi bercelah 17 (tujuh belas) butir melambangkan tanggal 17.
  • Disebelah kanan terdapat setangkai bunga kopi berwarna putih dan buah kopi berwarna hijau, bunga kopi berwarna putih dan buah kopi berjumlah 8 (delapan) melambangkan bulan Agustus.
  • Tulang daun kopi bagian atas berjumlah 4 (empat) garis. bagian bawah berjumlah 5 (lima) garis melambangkan tahun 1945, arti keseluruhannya HARI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA (17-8-1945)

5 Lagu Daerah

Juli Arianto

10207613/ 2EA07


Indonesia adalah negara mulltikultural yang artinya memiliki banyak jenis macam suku, adat dan budaya. Salah satu keragaman tersebut dalah lagu asli dari daerah masing – masing yang ada di Indonesia. Kali ini saya akan membahas lagu – lagu dari daerah yang ada di sekitar Indonesia.  Berikut  5 lagu – lagu daerah yang populer di Indonesia berikut dengan arti lagu dan contoh lagu tersebut.

1)    YAMKO RAMBE YAMKO ( Papua/ Irian Jaya )

Hee yamko rambe yamko aronawa kombe
Hee yamko rambe yamko aronawa kombe

Teemi nokibe kubano ko bombe ko
Yuma no bungo awe ade
Teemi nokibe kubano ko bombe ko
Yuma no bungo awe ade

Hongke hongke hongke riro
Hongke jombe jombe riro
Hongke hongke hongke riro
Hongke jombe jombe riro.


2)    KICIR – KICIR ( DKI Jakarta )
kicir kicir ini lagunya
lagu lama ya tuan dari jakarta
saya menyanyi ya tuan memang sengaja
untuk menghibur menghibur hati nan duka
burung dara burung merpati
terbang cepat ya tuan tiada tara
bilalah kita ya tuan suka menyanyi
badanlah sehat ya tuan hati gembira
buah mangga enak rasanya
si manalagi ya tuan paling ternama
siapa saja ya tuan rajin bekerja
pasti menjadi menjadi warga berguna

3)    KAMPUANG NAN JAUH DI MATO (Padang)

Kampuang nan jauh di mato
Gunuang Sansai Baku Liliang
Takana Jo Kawan, Kawan Nan Lamo
Sangkek Basu Liang Suliang

Panduduknya nan elok nan
Suko Bagotong Royong
Kok susah samo samo diraso
Den Takana Jo Kampuang

Takana Jo Kampuang
Induk Ayah Adik Sadonyo
Raso Mangimbau Ngimbau Den Pulang
Den Takana Jo Kampuang.


4)    RAMBADIA (Tapanuli)

Rambadia Rambamunadaito
Rio rio ramba naposo
Marga dia marga munadaito
uso uso naso umboto

Ala tipang tipang tipang polo labaya
Ala rudeng rudeng rudeng pong
tillo tillo stara tillo tillo
Stara tillo tillo stara tillo tillo.


5)    BUBUY BULAN (Jawa Barat)

Bubuy bulan
Bubuy bulan sangray bentang
Panon poe
Panon poe disasate

Unggal bulan, unggal bulan
Unggal bulan abdi teang

Unggal poe,unggal poe
Unggal poe oge hade

Situ Ciburuy
laukna hese dipancing
Nyeredet hate
Ningali ngeplak caina

Duh eta saha nu ngalangkung
unggal enjing
Nyeredet hate
Ningali sorot socana.





Tokoh Wayang : Petruk


Juli Arianto      

10207613/ 2EA07


Petruk adalah tokoh punakawan dalam pewayangan Jawa, di pihak keturunan/trah Witaradya. Petruk tidak disebutkan dalam kitab Mahabarata. Jadi jelas bahwa kehadirannya dalam dunia pewayangan merupakan gubahan asli Jawa. Di ranah Pasundan, Petruk lebih dikenal dengan nama Dawala atau Udel.
Masa lalu

Menurut pedalangan, ia adalah anak pendeta raksasa di pertapaan dan bertempat di dalam laut bernama Begawan Salantara. Sebelumnya ia bernama Bambang Pecruk Panyukilan. Ia gemar bersenda gurau, baik dengan ucapan maupun tingkah laku dan senang berkelahi. Ia seorang yang pilih tanding/sakti di tempat kediamannya dan daerah sekitarnya. Oleh karena itu ia ingin berkelana guna menguji kekuatan dan kesaktiannya. Di tengah jalan ia bertemu dengan Bambang Sukodadi dari pertapaan Bluluktiba yang pergi dari padepokannya di atas bukit, untuk mencoba kekebalannya. Karena mempunyai maksud yang sama, maka terjadilah perang tanding. Mereka berkelahi sangat lama, saling menghantam, bergumul, tarik-menarik, tendang-menendang, injak-menginjak, hingga tubuhnya menjadi cacat dan berubah sama sekali dari wujud aslinya yang tampan. Perkelahian ini kemudian dipisahkan oleh Smarasanta (Semar) dan Bagong yang mengiringi Batara Ismaya. Mereka diberi petuah dan nasihat sehingga akhirnya keduanya menyerahkan diri dan berguru kepada Smara/Semar dan mengabdi kepada Sanghyang Ismaya. Demikianlah peristiwa tersebut diceritakan dalam lakon Batara Ismaya Krama. Karena perubahan wujud tersebut masing-masing kemudian berganti nama. Bambang Pecruk Panyukilan menjadi Petruk, sedangkan Bambang Sukodadi menjadi Gareng.

Istri dan keturunan
Petruk mempuyai istri bernama Dewi Ambarwati, putri Prabu Ambarsraya, raja Negara Pandansurat yang didapatnya melalui perang tanding. Para pelamarnya antara lain: Kalagumarang dan Prabu Kalawahana raja raksasa di Guwaseluman. Petruk harus menghadapi mereka dengan perang tanding dan akhirnya ia dapat mengalahkan mereka dan keluar sebagai pemenang. Dewi Ambarwati kemudian diboyong ke Girisarangan dan Resi Pariknan yang memangku perkawinannya. Dalam perkawinan ini mereka mempunyai anak lelaki dan diberi nama Lengkungkusuma.

Petruk dalam lakon pewayangan
Oleh karena Petruk merupakan tokoh pelawak/dagelan (Jawa), kemudian oleh seorang dalang digubah suatu lakon khusus yang penuh dengan lelucon-lelucon dan kemudian diikuti dalang-dalang lainnya, sehingga terdapat banyak sekali lakon-lakon yang menceritakan kisah-kisah Petruk yang menggelikan, contohnya lakon Pétruk Ilang Pethèlé ("Petruk kehilangan kapaknya").
Dalam kisah Ambangan Candi Spataharga/Saptaraga, Dewi Mustakaweni, putri dari negara Imantaka, berhasil mencuri pusaka Jamus Kalimasada dengan jalan menyamar sebagai kerabat Pandawa (Gatutkaca), sehingga dengan mudah ia dapat membawa lari pusaka tersebut. Kalimasada kemudian menjadi rebutan antara kedua negara itu. Di dalam kekeruhan dan kekacauan yang timbul tersebut, Petruk mengambil kesempatan menyembunyikan Kalimasada, sehingga karena kekuatan dan pengaruhnya yang ampuh, Petruk dapat menjadi raja menduduki singgasana Kerajaan Lojitengara dan bergelar Prabu Welgeduwelbeh. Lakon ini terkenal dengan judul Petruk Dadi Ratu ("Petruk Menjadi Raja"). Prabu Welgeduwelbeh/Petruk dengan kesaktiannya dapat membuka rahasia Prabu Pandupragola, raja negara Tracanggribig, yang tidak lain adalah kakaknya sendiri, yaitu Nala Gareng. Dan sebaliknya Bagong-lah yang menurunkan Prabu Welgeduwelbeh dari tahta kerajaan Lojitengara dan terbongkar rahasianya menjadi Petruk kembali. Kalimasada kemudian dikembalikan kepada pemilik aslinya, Prabu Puntadewa.

Hubungan dengan punakawan lainnya
Petruk dan panakawan yang lain (Semar, Gareng dan Bagong) selalu hidup di dalam suasana kerukunan sebagai satu keluarga. Bila tidak ada kepentingan yang istimewa, mereka tidak pernah berpisah satu sama lain. Mengenai Punakawan, punakawan berarti ”kawan yang menyaksikan” atau pengiring. Saksi dianggap sah, apabila terdiri dari dua orang, yang terbaik apabila saksi tersebut terdiri dari orang-orang yang bukan sekeluarga. Sebagai saksi seseorang harus dekat dan mengetahui sesuatu yang harus disaksikannya. Di dalam pedalangan, saksi atau punakawan itu memang hanya terdiri dari dua orang, yaitu Semar dan Bagong bagi trah Witaradya.
Sebelum Sanghyang Ismaya menjelma dalam diri cucunya yang bernama Smarasanta (Semar), kecuali Semar dengan Bagong yang tercipta dari bayangannya, mereka kemudian mendapatkan Gareng/Bambang Sukodadi dan Petruk/Bambang Panyukilan. Setelah Batara Ismaya menjelma kepada Janggan Smarasanta (menjadi Semar), maka Gareng dan Petruk tetap menggabungkan diri kepada Semar dan Bagong. Disinilah saat mulai adanya punakawan yang terdiri dari empat orang dan kemudian mendapat sebutan dengan nana ”parepat/prapat”.

Gambar Petruk



Dari Indonesia ke Indonesia



Juli Arianto      

10207613/ 2EA07

                Indonesia.. negara yang terkenal dengan budaya dan suku-sukunya yang beraneka ragam, juga flora/fauna serta keunikan kuliner Nusantara. Dulu Indonesia identik dengan segala jenis kebudayaannya yang membuat nama Indonesia di kenal Dunia seperti kain batik, wayang, pulau Komodo, ukiran kayu, tim badminton, dll. Namun kini semua keelokan tersebut mulai sirna dan hilang seiring dengan perkembangan jaman dan sumber daya manusianya yang telah bergeser pola pikirnya mengikuti perubahan terhadap era moden ini. Bukan hanya alam dan budayanya, namun juga sisi kepemerintahan negara kita sendiri yang membuat sistem pemerintahan di Indonesia tak bisa membuat kehidupan ekonomi masyarakatnya lebih baik.

                Belum lama ini negara kita (Indonesia) pernah mengalami insidien dimana Malaysia mengklaim bahwa Wayang, kain batik, lagu ‘Rasa Sayange’, Reok Ponorogo, keris, ataupun daging rendang merupakan budaya asli Malaysia. Diluar masalah itu, kenapa hal tersebut bisa muncul ke permukaan?? Karena kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap alam dan budayanya sendiri yang sebenarnya apa yang negara kita miliki itu bernilai sangat tinggi. Kenapa dapat terjadi  kurangnya kesadaran dalam hal ini?? Seperti yang telah disebutkan diatas, bahwa masayrakat kita telah dibodohi oleh segmentasi dan pergeseran budaya yang masuk ke negara kita seiring berkembangnya era globalisasi. Masyarakat kita (indonesia) memiliki ciri pemikiran yang sempit maksudnya hanya terfokus pada tujuan bukan proses, budaya ikut-ikutan, resiko belakangan yang penting jalan, dan mementingkan kepentingan sendiri. Dari hal – hal tersebut, bagi negara lain faktor – faktor tersebut membuat Indonesia menjadi ladang panen negara lain untuk mengembangkan usahanya. Kita tidak usah jauh-jauh melihat contoh,contohnya  orang-orang cina yang melakukan usaha di Indonesia sangat makmur karena  mampu melihat dan memanfaatkan kelemahan faktor diatas. Dengan hal tersebut hanya ‘orang – orang’ tertentu yang bisa menikmati hasil dari kerja sama itu bukan semua orang. Ini merupakan salah satu contoh nyata dimana masyarakat kita yang kaya akan budaya dan alamnya tidak mampu mengendalikan hal itu semua karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan akan pentingnya semua kekayaan negara Indonesia yang hanya dimanfaatkan untuk kepentingan pihak – pihak tertentu saja.

                Ada pun cara untuk kita dalam meningkatkan kesadaran terhadap budaya dan alam kita, kita bisa memulai dari hal yang sangat kecil, bisa dimulai dari membaca artikel tentang seni budaya dan alam, atau pun melakukan tindakan yang menunjukan peduli akan budaya dan alam seperti ikut kegiatan penghijauan/pecinta alam ataupun belajar alat musik tradisional. Bisa juga dengan mengikuti perkembangan ekonomi di Indonesia dengan tujuan untuk melihat kekayaan Indonesia mana yang berpotensi menghasilkan laba bagi pengusaha, maksudnya dengan tujuan untuk para pribumi mampu memanfaatkan potensi kekayaan negara agar tidak dicuri negara lain.

Dengan hal – hal diatas maupun lainnya yang pada intinya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran diri sendiri akan pentingnya potensi kekayaan alam dan budaya yang dfimiliki oleh Indonesia, diharapkan kita sebagai warga negara Indonesia tidak lagi melakukan penyia-nyiaan kekayaan alam cepat atau lambat utnuk kehidupan negara Indonesia dan masyarakatnya yang lebih baik.