Selasa, 24 Juni 2014

Dari Indonesia ke Indonesia



Juli Arianto      

10207613/ 2EA07

                Indonesia.. negara yang terkenal dengan budaya dan suku-sukunya yang beraneka ragam, juga flora/fauna serta keunikan kuliner Nusantara. Dulu Indonesia identik dengan segala jenis kebudayaannya yang membuat nama Indonesia di kenal Dunia seperti kain batik, wayang, pulau Komodo, ukiran kayu, tim badminton, dll. Namun kini semua keelokan tersebut mulai sirna dan hilang seiring dengan perkembangan jaman dan sumber daya manusianya yang telah bergeser pola pikirnya mengikuti perubahan terhadap era moden ini. Bukan hanya alam dan budayanya, namun juga sisi kepemerintahan negara kita sendiri yang membuat sistem pemerintahan di Indonesia tak bisa membuat kehidupan ekonomi masyarakatnya lebih baik.

                Belum lama ini negara kita (Indonesia) pernah mengalami insidien dimana Malaysia mengklaim bahwa Wayang, kain batik, lagu ‘Rasa Sayange’, Reok Ponorogo, keris, ataupun daging rendang merupakan budaya asli Malaysia. Diluar masalah itu, kenapa hal tersebut bisa muncul ke permukaan?? Karena kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap alam dan budayanya sendiri yang sebenarnya apa yang negara kita miliki itu bernilai sangat tinggi. Kenapa dapat terjadi  kurangnya kesadaran dalam hal ini?? Seperti yang telah disebutkan diatas, bahwa masayrakat kita telah dibodohi oleh segmentasi dan pergeseran budaya yang masuk ke negara kita seiring berkembangnya era globalisasi. Masyarakat kita (indonesia) memiliki ciri pemikiran yang sempit maksudnya hanya terfokus pada tujuan bukan proses, budaya ikut-ikutan, resiko belakangan yang penting jalan, dan mementingkan kepentingan sendiri. Dari hal – hal tersebut, bagi negara lain faktor – faktor tersebut membuat Indonesia menjadi ladang panen negara lain untuk mengembangkan usahanya. Kita tidak usah jauh-jauh melihat contoh,contohnya  orang-orang cina yang melakukan usaha di Indonesia sangat makmur karena  mampu melihat dan memanfaatkan kelemahan faktor diatas. Dengan hal tersebut hanya ‘orang – orang’ tertentu yang bisa menikmati hasil dari kerja sama itu bukan semua orang. Ini merupakan salah satu contoh nyata dimana masyarakat kita yang kaya akan budaya dan alamnya tidak mampu mengendalikan hal itu semua karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan akan pentingnya semua kekayaan negara Indonesia yang hanya dimanfaatkan untuk kepentingan pihak – pihak tertentu saja.

                Ada pun cara untuk kita dalam meningkatkan kesadaran terhadap budaya dan alam kita, kita bisa memulai dari hal yang sangat kecil, bisa dimulai dari membaca artikel tentang seni budaya dan alam, atau pun melakukan tindakan yang menunjukan peduli akan budaya dan alam seperti ikut kegiatan penghijauan/pecinta alam ataupun belajar alat musik tradisional. Bisa juga dengan mengikuti perkembangan ekonomi di Indonesia dengan tujuan untuk melihat kekayaan Indonesia mana yang berpotensi menghasilkan laba bagi pengusaha, maksudnya dengan tujuan untuk para pribumi mampu memanfaatkan potensi kekayaan negara agar tidak dicuri negara lain.

Dengan hal – hal diatas maupun lainnya yang pada intinya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran diri sendiri akan pentingnya potensi kekayaan alam dan budaya yang dfimiliki oleh Indonesia, diharapkan kita sebagai warga negara Indonesia tidak lagi melakukan penyia-nyiaan kekayaan alam cepat atau lambat utnuk kehidupan negara Indonesia dan masyarakatnya yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar